Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahawasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawasanya Nabi Muhammad S.A.W adalah hamba dan rasul-Nya.
Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah (Al-Quran) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (As-Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

Saturday, January 30, 2010

Penyucian Jiwa.. (Tazkiyah an Nafs)

 

Allah SWT berfirman: 
"...dan jiwa serta penyempurnaan (ciptaanNya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu dan merugilah orang yang mengotorinya." (QS.Asy-Syams : 7-10). 

Aspek tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian dari seorang insan muslim yang mendambakan hadirnya ketenteraman jiwa dalam dirinya, jiwa yang redha kepada Allah dan Allah pun redha kepadanya, jiwa yang tenteram (annafsul muthma'innah) tersebut akan mengiringinya menghadap Allah SWT.. 

Sehingga masuklah ia ke dalam hamba-hamba Allah yang diredhai dan Allah menganugerahkan kepadanya syurgaNya yang luasnya seluas langit dan bumi. Islam memberikan perhatian yang bersifat yang besar terhadap permasalah tazkiyatun nafs ini sebagaimana termaktub dalam nas-nas yang terdapat dalam Al-Quran dan As Sunnah. 

Nas-nas tersebut akan membimbing pribadi-pribadi muslim yang cinta kepada Allah menuju kepada timbulnya ketenteraman jiwa, yang akan menumbuh dan menyuburkan iman, yang akan menghindarkan dirinya dari kehampaan jiwa, kegersangan iman dan keputusasaan akan rahmat Allah. Penyucian jiwa juga merupakan salah satu tujuan penting daripada diutusnya para Rasul oleh Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam ayat-ayatNya berikut ini:

"...sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kamu kepada Alkitab dan Al Hikmah." (QS.Al-Baqarah : 151). 

Allah SWT telah menjelaskan dan memberikan petunjuk dalam ayat-ayatNya mengenai jenis-jenis nafs (jiwa) sekaligus menunjukkan peringkat-peringkatnya, sehingga kita dapat berjalan menuju penyucian jiwa itu dengan melalui peringkat-peringkat nafs tersebut. Jenis dan peringkat jiwa/nafs tersebut adalah sebagai berikut: 


1. An-Nafsul Ammarah bis-Su'. 

Allah SWT berfirman: 
"....kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan." (QS.Yusuf : 53). 

An-Nafsul Ammarah bis-Su' adalah jiwa (nafs) yang selalu menyuruh kepada kejahatan, jiwanya menjauhi pertentangan terhadap kemaksiatan, tunduk dan taat kepada kehendak hawa nafsu dan godaan-godaan syaitan. 


2. An-Nafsul Lawwamah. 

Allah SWT berfirman: 
"Dan aku bersumpah dengan jiwa yang sangat menyesali (dirinya sendiri)." 
(QS.Al-Qiyamah : 2). 

An-Nafsul Lawwamah adalah jiwa (nafs) yang menyesali dirinya. Kerananya nafs itu mencerca pemiliknya ketika dia menyedari dirinya masih melakukan kelalaian dalam pengabdiannya kepada Allah. 


3. An-Nafsul Muthma'innah. 

Allah SWT berfirman: 
"Hai jiwa yang tenteram, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredhaiNya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam syurgaKu." (QS.Al-Fajr : 27-30). 

An-Nafsul-Muthma'innah adalah jiwa (nafs) yang tenteram/tenang, jiwa yang suci, penuh ketundukan, kepatuhan, dan ketaatan hanya kepada Allah semata, hawa nafsu sudah tidak bisa mengusik/mengajaknya lagi kepada kemaksiatan. Titik tolak proses menuju penyucian jiwa adalah berawal dari membenci dan memerangi terhadap berbagai hawa nafsu yang akan membinasakan diri (mujahadatun-nafs). .


Rukun-Rukun (Utama) bagi Mujahadatun-Nafs.. 

Allah SWT berfirman: 
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami." (QS.Al-Ankabut : 69). 

Ayat tersebut merupakan suatu petunjuk bahwa jalan menuju penyucian jiwa dalam rangka mencapai redha Allah membutuhkan kesungguhan dan pengorbanan serta keikhlasan, dan atas usaha tersebut Allah akan menunjukkan jalannya. 

Adapun rukun-rukun Mujahadatun Nafs yang terdapat dalam nash Al-Quran dan As Sunnah antara lain adalah: 


1. Uzlah (mengasingkan diri). 

Uzlah di sini bukanlah bermaksud menjauhkan diri dari keramaian manusia, menyendiri di suatu tempat yang sepi atau memutuskan hubungan dengan keduniawian, kerana hal-hal tersebut bertentangan dengan tatacara kehidupan yang diatur oleh Islam, sedang Islam menyuruh untuk bergaul dengan baik, berkumpul dengan sehat, beramah-tamah atau bersahabat dengan mereka yang suka kepada kebaikan. 

"Seorang mukmin yang bergaul dengan orang banyak dan sabar atas tindakan-tindakan mereka, lebih baik dari orang yang tidak bergaul dengan mereka dan tidak sabar atas tindakan-tindakannya yang menyakitkan." (HR.Ahmad). 

Uzlah di sini maksudnya adalah beruzlah dari kekufuran, kemunafikan, kefasikan, beruzlah dari orang kafir, dari orang munafik, dari orang fasik serta beruzlah dari tempat-tempat yang penuh dengan caci maki terhadap ayat-ayat Allah dan Sunnah Rasul. Allah SWT berfirman: 

"Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka. Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari kekafiranmu, dan telah nyata antara kami dan kamu bermusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah." (QS.Mutahanah : 4). 

"Dan apabila melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan itu), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." (QS.Al-An'am : 68). 

Jadi semua bentuk uzlah itu dilakukan terhadap kesesatan dan orang-orang yang sesat. Inilah kaidah umum bagi seorang muslim dalam persoalan uzlah dan pergaulan (khalthah). Dengan demikian kita mengetahui kapan uzlah itu mutlak wajib dalam untuk dilaksanakan. 


2. Ash Shumtu (berdiam diri). 

Allah SWT berfirman: 

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa berbuat demikian kerana mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi pahala yang besar. (QS.An-Nisa : 114). 

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah bertutur kata yang baik atau diam." (HR. Bukhari). 

Lisan adalah pantulan dari diri kita. Memelihara lisan sesuai dengan ajaran Allah merupakan salah satu perkara terpenting bagi manusia. Bagaimana manusia memelihara lisan dari dosa dan banyak bercakap, menggunakannya untuk perkara-perkara yang baik semuanya itu memerlukan pengekangan diri atau hawa nafsu. Membiasakan diri untuk diam merupakan awal dari pembiasaan menimbang kata-kata sebelum dilontarkan. 

Sesungguhnya berlebih-lebihan dalam pembicaraan merupakan salah satu faktor dari tertutupnya hati . Diam yang merupakan awal dari pengekangan lisan, namun pembicaraan itu wajib dilontarkan dalam rangka amar ma'ruf nahi munkar. 


3. Al-ju' (lapar) 

Rasulullah SAW bersabda: 
"Kalian wajib susah, kerana sesungguhnya susah itu merupakan kunci hati." Mereka bertanya, "Bagaimana susah itu wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Tundukkan hawa nafsu kalian dengan lapar dan jadikan ia dahaga!" (HR.Thabrani dengan sanad yang hasan).

Dari hadits ini kita melihat bagaimana lapar memungkinkan untuk menjadi ubat bagi jiwa dalam salah satu keadaan dan salah satu penyakitnya. 

Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda: 
"Wahai pemuda, jika diantara kamu telah ada yang mampu untuk menikah, menikahlah! Sebab itu sangat baik untuk memelihara penglihatan dan kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa sebab puasa itu menjaga nafsu syahwat." (HR. Bukhari). 

Dari hadits ini diketahui bagaimana lapar menjadi ubat bagi jiwa dalam beberapa kondisi. Dengan kedua hadits tersebut, kita mengetahui bahwa lapar menjadi ubat bagi sebagian keadaan jiwa. Makan sampai merasa kenyang adalah boleh dengan catatan seseorang tersebut tidak mengikuti semua kehendak hawa nafsunya, yang tidak boleh adalah makan kenyang terus-menerus, kerana hal itu akan mematikan hati. Oleh kerana itu Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya mengatakan: 

"Makanan bagi manusia sekedar menegakkan tulang punggungnya. Kalau tidak, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga lagi untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas. (HR.Tirmidzi). 


4. As-Saharu (berjaga malam) 

Allah SWT berfirman: 
"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat untuk khusyuk dan bacaan di waktu itu lebih berkesan." (QS.Al-Muzzammil : 6). 

Melakukan ibadah pada malam hari sangat berat bagi semua orang, kerana itulah Allah memberikan keutamaan dibanding dengan waktu-waktu yang lain. Ibadah pada malam hari memberi pengaruh terhadap kejernihan jiwa yang tidak didapati pada saat-saat yang lain. Demikian uraian yang berkaitan dengan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), mujahadatun nafs, dengan harapan semoga Allah membimbing kita dalam melaksanakan penyucian jiwa ini. 

Allah SWT berfirman yang maksudnya: 
"Dan adapun orang-orang yang takut kebenaran Tuhannya dan menahan dirinya dari keinginan hawa nafsu, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya. (QS.An-Nazi'at : 41).

Thursday, January 21, 2010

SABAR di dalam AL-QURAN..


Assalamualaikom..
Post saya di bulan pertama tahun 2010 ini akan mengutarakan mengenai sifat SABAR yang amat banyak disebutkan di dalam Al-Quran. Hal ini menunjukkan bahawa betapa sikap sabar itu AMAT-AMAT dituntut dalam kehidupan kita sebagai hamba ALLAH.

Tambahan pula kondisi kita sebagai remaja, anak, suami atau isteri, dan lain-lainnya sering menuntut kita supaya banyak bersabar. Apatah lagi jika remaja, para belia seperti kita yang banyak juga bermain dengan perasaan... Kadang-kadang dihinggapi penyakit hati seperti cemburu, putus cinta, dilema perasaan, dan lain-lain... Semua ini menuntut kita supaya banyak bersabar dan redha dengan ketentuan ALLAH S.WT... Sesungguhnya DIA lah yang mengetahui yang terbaik buat hambanya...

Teringat saya pada kata-kata insan yang penting dalam hidupku, seorang yang amat saya sayang.. Dia pernah mengingatkan mengenai keredhaan ALLAH:

“Jika terpaksa pilih antara keredhaan ALLAH dan keredhaan manusia, pilihlah untuk mendapat keredhaan ALLAH walau apapun yang terjadi. Biar manusia tak suka kita, tapi kita tetap taat pada ALLAH. Apa yang lebih penting? Cinta ALLAH atau cinta manusia???”

Disini, dimpunkan beberapa ayat di dalam Al-Quran mengenai SABAR. Semoga kita sedar bahawa, amat beruntunglah orang-orang yang sabar kerana ALLAH menjanjikan kebaikan yang banyak padanya...

Ayat ALLAH Mengenai Sifat SABAR..

2, 45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

2, 153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

2, 155. Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

2, 177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

2, 249. Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, Maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia Telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang Telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari Ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

3, 120. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.

3, 125. Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.

3, 142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

3, 146. Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah Karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.

3, 186. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. jika kamu bersabar dan bertakwa, Maka Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.

3, 200. Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

4, 19. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka Karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang Telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

6, 34. Dan Sesungguhnya Telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. dan Sesungguhnya Telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.

7, 87. Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, Maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan dia adalah hakim yang sebaik-baiknya.

7, 126. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan Karena kami Telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)".

7, 128. Musa Berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."

8, 46. Dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar..

8, 66. Sekarang Allah Telah meringankan kepadamu dan dia Telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

10, 109. Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan Bersabarlah hingga Allah memberi Keputusan dan dia adalah hakim yang sebaik-baiknya.

11, 11. Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

11, 49. Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; Sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

11, 115. Dan bersabarlah, Karena Sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.

12, 18. Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; Maka kesabaran yang baik Itulah (kesabaranku). dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."

12, 90. Mereka berkata: "Apakah kamu Ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan Ini saudaraku. Sesungguhnya Allah Telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik"

13, 22. Dan orang-orang yang sabar Karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),

14, 12. Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal dia Telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. dan Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri".

16, 42. (yaitu) orang-orang yang sabar dan Hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.

16, 96. Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.

16, 126. Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

16, 127. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.

18, 28. Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

20, 130. Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang,

20, 132. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

22, 35. (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang Telah kami rezkikan kepada mereka.

23, 111. Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, Karena kesabaran mereka; Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang menang.

25, 20. Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.

25, 42. Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan- sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah) nya" dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya.

25, 75. Mereka Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang Tinggi (dalam syurga) Karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan Ucapan selamat di dalamnya,

28, 54. Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang Telah kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.

28, 80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".

30, 60. Dan Bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.

31, 17. Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

31, 31. Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.

32, 24. Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.

33, 35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

34, 19. Maka mereka berkata: "Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami", dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; Maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.

37, 102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

38, 17. Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).

38, 44. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), Maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).

39, 10. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia Ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya Hanya orang-orang yang Bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

40, 55. Maka Bersabarlah kamu, Karena Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

40, 77. Maka Bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar; Maka meskipun kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang kami ancamkan kepada mereka ataupun kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada kami sajalah mereka dikembalikan.

41, 24. Jika mereka bersabar (menderita azab) Maka nerakalah tempat diam mereka dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, Maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya.

42, 33. Jika dia menghendaki, dia akan menenangkan angin, Maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,

42, 43. Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

46, 35. Maka Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul Telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.

47, 31. Dan Sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.

49, 5. Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka Sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

50, 39. Maka Bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).

52, 48. Dan Bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, Maka Sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri.,

68, 48. Maka Bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).

70, 5. Maka Bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.

73, 10. Dan Bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.

74, 7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

76, 12. Dan dia memberi balasan kepada mereka Karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) 
sutera,

76, 24. Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.

90, 17. Dan dia (Tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.

103, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Panduan:
(2, 45 = Nombor surah, ayatnya)
Contoh: (2, 45 = Surah ke-2, ayat 45)

- Farhah -