Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahawasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawasanya Nabi Muhammad S.A.W adalah hamba dan rasul-Nya.
Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah (Al-Quran) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (As-Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

Thursday, February 10, 2011

Tepati Janji Terhadap Diri Sendiri



Penulis: Ummu Salamah Nur Farhamizah

Manusia, sering lupa akan janji yang pernah ia katakan pada diri. Lihatlah, betapa ramai yang berazam di permulaan tahun, namun segalanya hanyalah azam yang terus kekal sebagai azam. Tidak terlaksana juga. Berapa ramai dalam kalangan kita berjanji itu dan ini, padahal satu perkara pun tidak dibuatnya..

Berjanji pada orang lain, amat di tuntut dalam Islam untuk kita menepatinya. Bahkan, menepati janji merupakan satu kebajikan. Firman Allah:


لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ



Maksudnya: "Bukanlah perkara kebajikan itu hanya kamu menghadapkan muka ke pihak timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah berimannya seseorang kepada Allah, dan hari akhirat, dan segala malaikat, dan segala Kitab, dan sekalian Nabi; dan mendermanya seseorang akan hartanya sedang ia menyayanginya, - kepada kaum kerabat, dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan orang yang terlantar dalam perjalanan, dan kepada orang-orang yang meminta, dan untuk memerdekakan hamba-hamba abdi; dan mengerjanya seseorang akan sembahyang serta mengeluarkan zakat; dan perbuatan orang-orang yang menyempurnakan janjinya apabila mereka membuat perjanjian; dan ketabahan orang-orang yang sabar dalam masa kesempitan, dan dalam masa kesakitan, dan juga dalam masa bertempur dalam perjuangan perang Sabil. orang-orang yang demikian sifatnya), mereka itulah orang-orang yang benar (beriman dan mengerjakan kebajikan); dan mereka itulah juga orang-orang yang bertaqwa.

Berjanji pada diri sendiri juga merupakan suatu perkara yang tidak boleh dianggap remeh. Apabila kita meremehkan apa yang kita sendiri janjikan, kita tidak akan kemana. Diri yang teruk menjadi semakin teruk. Pelajaran yang merosot menjadi semakin merosot, berat badan yang meningkat menjadi semakin meningkat, dan sikap yang malas menjadikan kita semakin malas.

Itulah akibatnya jika sering merosak janji kepada diri sendiri. Ia sangat berkaitan dengan disiplin diri. Sebabnya, banyak dalam kalangan kita tidak sanggup untuk mendisiplinkan diri bagi memenuhi janji-janji kepada diri sendiri yang akhirnya menyebabkab KITA MASIH DI TAKUK LAMA!

Oleh itu, marilah kita sama-sama menilai semula janji dan disiplin diri. Setakat manakah kita telah menepati janji kita? Bukan hanya terhadap orang sekeliling, bahkan terhadap diri sendiri.